Senin, 13 Oktober 2014

desain arsitektur tropis


Desain Arsitektur Tropis

Desain Arsitektur TropisDesain arsitektur tropis merupakan konsep desain yang paling cocok untuk iklim alam negara kita ini. Ada beberapa faktor mengapa konsep ini kita perhitungkan pada kondisi tropis seperti Indonesia. Semisal, suhu udara yang cenderung hangat namun lembab, pancaran sinar matahari yang terik, serta curah hujan tinggi.
Konsep desain arsitektur tropis sangat mendukung pada kondisi alam yang tropis ini. Suhu udara yang cenderung tinggi bisa diantisipasi dengan banyaknya bukaan (jendela) serta pintu yang berukuran umumnya besar dan lebar. Ini mendukung agar udara di dalam rumah dapat berganti untuk menurunkan suhu, dan ini sangat positif bagi kesehatan penghuninya. Selain itu desain rumah gaya tropis juga memiliki atap yang menjorok pada bagian atas dari bukaan tersebut, atau lazim disebut dengan overstage. Overstage ini berfungsi untuk melindungi bukaan jendela ataupun teras dari curah hujan maupun teriknya sinar matahari. Dan umumnya desain tropis memiliki plafond yang cukup tinggi untuk dapat meredam panas matahari yang menerpa pada atap.
Memang pada prakteknya saat ini banyak didapati rumah yang mengabaikan “kententuan” ini. Semisal, banyak rumah yang di atas jendela tidak terdapat overstage sebagai pelindung panas dan curah hujan. Terlebih pada bangunan komersil sepertidesain ruko ataupun desain gedung, ketentuan ini mereka abaikan karena menyiasatinya dengan material dari bahan-bahan yang mendukung. Seperti mengganti kusen jendela yang umumnya terbuat dari kayu, dengan kusen yang berbahan aluminium agar tahan terhadap curah hujan. Dan treatment-treatment lainnya yang mendukung iklim tropis. Demikian juga saat ini banyak pihak pengembang rumah townhouse yang menyiasati (dengan cara ini) agar konsep arsitektur ini dapat dipadukan dengan konsep arsitektur modern.
Kemiringan atap rumah dan atap overstage dari desain arsitektur tropis juga dirancang untuk antisipasi curah hujan tinggi. Kemiringan ini apat membantu menahan beban curah hujan, semakin miring akan semakin membantu air hujan untuk turun ke tanah dengan cepat. Jika kemiringan atap kurang, biasanya atap tersebut rawan terhadap kebocoran. Logikanya pada saat hujan lebat dengan volume air tinggi, maka air hujan ini harus dengan mudah dan cepat turun ke tanah serta tidak tertahan di atas atap. Apabila air hujan tersebut (terutama jika volumenya tinggi saat hujan lebat) sempat tertahan atau lambat turun ke tahan, dikhawatirkan akan masuk ke celah-celah genteng atap. Inilah penyebab umum kebocoran atap yang sering dikeluhkan pemilik rumah.
Jika sudah terjadi kebocoran, maka kita janganlah menyepelekannya. Ini dapat berakibat lapuknya struktur atap serta dinding penahannya. Kebocoran akan mengakibatkan tingkat kelembaban yang tinggi, berpotensi menyebabkan korosi pada permukaan struktur serta menyebabkan semakin berkembangnya jamur. Ini tentunya tidak aman dan tidak sehat. Itulah makanya desain arsitektur yang diterapkan Rumah Indonesia sebaiknya harus menyesuaikan dengan konsep Desain Arsitektur Tropis. Walau kita amat terobsesi untuk membangun rumah dengan Desain Rumah Minimalis, tetap harus dipadukan dengan unsur Desain Rumah Tropis.
sumber : http://www.arsindo.co.id/desain-arsitektur-tropis/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar