Rabu, 08 Oktober 2014

efek positif tol depok


sipil Tol Cinere Jagorawi dan Efek Positif

    Memberikan banyak keuntungan terutama bagi developer dan pelaku industri property lainnya di kawasan Depok
    Penambahan jalan tol membuat jalur perjalanan semakin beragam dan memberikan banyak alternative bagi pengguna jalan. Jika sebelumnya untuk mencapai satu titik, hanya melewati satu jalur yang sama, setelah ada penambahan jalur jalan tol bisa membuat alternative pilihan. Salahsatu jalur jalan tol yang sedang dibangun adalah jalan tol cinere-jagorawi. Bukan rahasia umum lagi bahwa bagi warga yang tinggal di wilayah Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Bodetabek) yang akan ke Jakarta, kemacetan lalu lintas sudah menjadi sesuatu yang menjengkelkan. Berangkat pagi disergap kemacetan. Pulang menjelang tengah malam pun jalan tetap padat. Jakarta Outer Ring Road II diharapkan jadi solusi.  Dibangunnya jalan tol yang menghubungkan kawasan Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Jakarta menjadi berita menarik.
    Proyek tol Cinere-Jagorawi ini memiliki panjang 14,7 km dan diperkirakan memerlukan lahan seluas 135 hektare. Rencananya, jalan tol ini mempunyai 2 x 3 lajur selebar 65 meter, dirancang untuk kecepatan maksimum 100 kilometer per jam. Tol Cinere-Jagorawi ini merupakan bagian dari Jakarta Outer Ring Road (JORR) II atau Jalan Lingkar Luar Jakarta II yang memang sudah ditunggu. Departemen Pekerjaan Umum berencana membangun proyek JORR II dengan tujuh ruas jalan tol. Ketujuh ruas jalan tol tersebut adalah Ruas Cinere-Cimanggis-Jagorawi sepanjang 14,7 km, Depok-Antasari (21,7 km), Cinere-Serpong (10,14 km), Serpong-Tangerang (11,19 km), Tangerang-Bandara Soekarno-Hatta (55,73 km), Jagorawi-Cibitung/Tol Jakarta-Cikampek (25,21 km), dan Cikarang-Tanjung Priok (34 km). Pembangunan Jalan Tol ini akan menyambung menjadi satu sehingga memudahkan warga di pinggiran Jakarta untuk bepergian tanpa melintas dalam kota Jakarta lagi.

    Jalan Tol Cinere-Jagorawi akan memiliki pintu masuk-keluar di Cibubur (Raffles Hills), Jalan Raya Bogor, Jalan Margonda Raya, dan simpang susun Krukut. Pembangunan jalan tol Cinere-Jagorawi sepanjang 14,7 km ini akan melintasi lima kecamatan yaitu Sawangan (Cinangka), Limo ( Limo, Krukut), Beji (Tanah baru, Kukusan, Pondok Cina, dan Kemiri Muka), Sukmajaya (Mekar Jaya, Bakti Jaya, dan Cisalak), dan Cimanggis (Cisalak Pasar, Sukatani, Curug, dan Harjamukti).

    Efek Positif

    Walaupun ada sejumlah kawasan hunian dan permukiman tergusur, bahkan lahan Universitas Indonesia (UI) seluas kurang lebih enam hektar akan terkena proyek tol, namun ada sisi positif dari pembangunan jalan tol ini. Jalan Tol Cinere Jagorawi akan memberikan banyak keuntungan terutama bagi developer dan pelaku industri property lainnya di kawasan Depok. Prospek industri hunian horisontal (landed house) di kawasan itu hingga 2012 mendatang relatif besar. Segmen yang dibidik adalah konsumen menengah atas, terutama para profesional dari kalangan keluarga muda.
    Salahsatu contoh yang sudah terjadi misalnya ketika Jalan Tol BSD-Bintaro-Pondok Indah menyambung ke Tol TB Simatupang, nilai jual rumah di BSD dan Bintaro, bahkan rumah di sekitarnya melonjak dua hingga tiga kali lipat. Pertumbuhan ekonomi dan tingkat hunian di BSD menjadi meningkat tajam.
    Efek positif pembangunan jalan tol cinere-jagorawi ini tetap harus diimbangi dengan infrastruktur lainnya, pemkot atau pemkab harus membangun infrastruktur pendukung. Sangat disayangkan jika masuk atau keluar tol tetap macet. Mengantisipasi ini semua pihak terkait harus berkoordinasi dengan baik agar masalah kemacetan setelah keluar atau masuk tol tidak terjadi. (Iden Wildensyah)

    sumber diolah dari www.ilmusipil.com

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar